Obat beser sering buang air kecil di apotik dan harganya bisa ditemukan dengan mudah saat ini. Masalah buang air kecil yang sering terjadi pada seseorang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan obat untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah beberapa obat beser yang bisa ditemukan di apotik dan harganya.
1. Oxybutynin
Oxybutynin adalah obat beser yang dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi kontraksi otot pada kandung kemih sehingga dapat mengurangi keinginan untuk buang air kecil. Harga obat ini berkisar antara Rp 6.000 hingga Rp 20.000 per tablet.
2. Tolterodine
Tolterodine juga merupakan obat beser yang dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi kontraksi otot pada kandung kemih sehingga dapat mengurangi keinginan untuk buang air kecil. Harga obat ini berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per tablet.
3. Solifenacin
Solifenacin adalah obat beser yang dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil dan juga dapat membantu mengurangi inkontinensia urin. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi kontraksi otot pada kandung kemih sehingga dapat mengurangi keinginan untuk buang air kecil. Harga obat ini berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 40.000 per tablet.
4. Mirabegron
Mirabegron adalah obat beser yang dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil. Obat ini bekerja dengan cara merangsang reseptor beta-3 pada kandung kemih sehingga dapat mengurangi keinginan untuk buang air kecil. Harga obat ini berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per tablet.
5. Desmopressin
Desmopressin adalah obat beser yang dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil pada malam hari. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi produksi urine sehingga dapat mengurangi keinginan untuk buang air kecil pada malam hari. Harga obat ini berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 30.000 per tablet.
Itulah beberapa obat beser yang dapat ditemukan di apotik dan harganya. Namun, sebelum menggunakan obat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker untuk mendapatkan dosis yang tepat dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan.